Kamis, 15 September 2011

Konstruksi dan Pembuatan Kolam Budidaya Ikan

Konstruksi kolam yang akan digunakan untuk budidaya ikan sangat dipengaruhi oleh pemilihan lokasi yang tepat. Untuk membuat kolam maka tanah yang akan dijadikan kolam harus mampu menyimpan air atau kedap air sehingga kolam yang akan di buat tidak bocor. Bentuk kolam yang akan digunakan untuk membudidayakan ikan ada beberapa macam antara lain adalah kolam berbentuk segi empat/empat persegipanjang, berbentuk bujur sangkar, berbentuk lingkaran atau berbentuk segitiga. Dari berbagai bentuk kolam ini yang harus diperhatikan adalah tentang persyaratan teknis konstruksi kolam.

Persyaratan teknis konstruksi suatu kolam yang akan digunakan untuk membudidayakan ikan sebaiknya mempunyai :


A. Pematang kolam Budidaya Ikan.

Pematang kolam dibuat untuk menahan massa air didalam kolam agar tidak keluar dari dalam kolam. Oleh karena itu jenis tanah yang akan digunakan untuk membuat pematang kolam harus kompak dan kedap air serta tidak mudah bocor.

Jenis tanah yang baik untuk pematang kolam adalah tanah liat atau liat berpasir. Kedua jenis tanah ini dapat diidentifikasi dengan memperhatikan tanah yang ciricirinya antara lain memiliki sifat lengket, tidak poros, tidak mudah pecah dan mampu menahan air. Ukuran pematang disesuaikan dengan ukuran kolam. Tinggi pematang ditentukan oleh kedalaman air kolam, sebaiknya dasar pematang kolam ini ditanam sedalam 20 cm dari permukaan dasar kolam.

Bentuk pematang yang biasa dibuat dalam kolam budidaya ikan ada dua bentuk yaitu berbentuk trapesium sama kaki dan bentuk trapesium tidak sama kaki. Bentuk pematang trapesium sama kaki artinya perbandingan antara kemiringan pematang 1 : 1 (Gambar 2.16),



Gambar 2.16. Bentuk pematang trapesium sama kaki

sedangkan bentuk pematang trapesium tidak sama kaki artinya perbandingan antara kemiringan pematang 1 : 1,5 (Gambar 2.17).

Gambar 2.17. Bentuk pematang trapesium tidak sama kaki

Sebagai acuan dalam membuat pematang kolam untuk kolam yang berukuran 200 m2 lebar pematang dibagian atas adalah 1 m maka lebar pematang pada bagian bawahnya adalah 3 m untuk pematang bentuk trapesium sama kaki pada kedalaman kolam 1m, jika kolam tersebut dibuat dengan pematang trapesium tidak sama kaki maka lebar pematang pada bagian atas adalah 1 m maka lebar pematang pada bagian bawahnya adalah 4,5 m pada kedalaman kolam 1 m.


B. Dasar kolam dan saluran budidaya ikan

Dasar kolam untuk budidaya ikan ini dibuat miring ke arah pembuangan air, kemiringan dasar kolam berkisar antara 1-2% yang artinya dalam setiap seratus meter panjang dasar kolam ada perbedaan tinggi sepanjang 1-2 meter (Gambar 2.18).

Gambar 2.18. Kemiringan dasar kolam

Cara pengukuran yang mudah untuk mengetahui kemiringan dasar kolam adalah dengan menggunakan selang air yang kecil. Pada masing-masing ujung pintu pemasukan dan pintu pengeluaran air ditempatkan sebatang kayu atau bambu yang sudah diberi ukuran, yang paling bagus meteran, kemudian selang kecil yang telah berisi air direntangkan dan ditempatkan pada bambu, kayu atau meteran. Perbedaan tinggi air pada ujungujung selang itu menunjukkan perbedaan tinggi tanah/ kemiringan dasar kolam.

Saluran didalam kolam budidaya ada dua macam yaitu saluran keliling atau caren dan saluran tengah atau kemalir. Saluran didalam kolam ini dibuat miring ke arah pintu pengeluaran air. Hal ini untuk memudahkan di dalam pengeringan kolam dan pemanenan ikan (Gambar 2.19).


Gambar 2.19. Saluran tengah atau kemalir

C. Pintu air kolam budidaya ikan

Kolam yang baik harus memiliki pintu pemasukan air dan pintu pengeluaran air secara terpisah. Letak pintu pemasukkan dan pengeluaran air sebaiknya berada di tengah-tengah sisi kolam terpendek agar air dalam kolam dapat berganti seluruhnya (Gambar 2.20).

Gambar 2.20. Pintu pemasukkan air dan pengeluaran air ditengah

Ada juga letak pintu pengeluaran dan pemasukan air berada disudut secara diagonal (Gambar 2.21).

Gambar 2.21. Pintu pengeluaran dan pemasukanair berada disudut

Letak pintu air tersebut ada kelemahannya yaitu air dikedua sudut yang lain tidak berganti dan memperpanjang saluran pengeringan sehingga penangkapan ikan relatif berlangsung agak lama.


Pada kolam tanah pintu pemasukan dan pengeluaran air dibuat dari bambu atau pipa paralon. Bentuk pintu pemasukan diletakkan sejajar dengan permukaan tanggul sedangkan pintu pengeluaran dapat dibuat dua model yaitu pertama sama dengan pintu pemasukkan dengan ketinggian sesuai dengan tinggi air kolam dan kedua dibuat dengan model huruf L (Gambar 2.22).

Gambar 2.22. Pintu pemasukan dan pengeluaran air bentuk L


Pada kolam beton pintu pemasukan dan pengeluaran air menggunakan sistem monik. Pada pintu air sistem monik ini ada celah penyekatnya dan dapat dibuat lebih dari satu. Celah penyekat ini berfungsi untuk menempatkan papan-papan kayu yang disusun bertumpuk. Papanpapan kayu ini dapat dibuka dan diatur yang pengaturannya disesuaikan dengan kebutuhan. Pada pintu air ini papan penyekatnya dapat diganti dengan saringan (Gambar 2.23).


Gambar 2.23. Pintu pemasukan dan pengeluaran air menggunakan sistem monik

Persyaratan konstruksi teknik dalam membuat bak yang akan digunakan untuk budidaya ikan secara prinsip hampir sama dengan kolam dimana harus mempunyai pintu pemasukan dan pengeluaran air tetapi dasar bak pada umumnya adalah rata. Konstruksi pintu dan pemasukan air pada bak dapat dibuat dengan model pembuatan instalasi air untuk pemasukan air dan pengeluaran airnya menggunakan pipa paralon(PVC) dengan bentuk huruf L (Gambar 2.24).

Gambar 2.24 Pemasukan dan pengeluaran air pipaparalon (PVC)


Demikian artikel "Konstruksi dan Pembuatan Kolam Budidaya Ikan" ini saya susun teman teman semoga apa yang telah kita pelajari beberapa saat yang lalu dapat bermanfaat untuk kita semua, Terutama bagi teman teman yang ingin mempelajari pembuatan kolam budidaya lebih dalam lagi.


sumber : http://www.sentra-edukasi.com/2011/04/konstruksi-dan-pembuatan-kolam-budidaya.html

Produk Gugus Simba

UAL PROBIOTIK GUBA - GUGUS SIMBA

A. SPF - SUPER PLANKTON FERTILIZER

Pemacu Pertumbuhan Plankton . Merupakan sinergisasi antara komponen unsur makro dan mikro yang sangat dibutuhkan untuk proses penyuburan tanah / dasar tambak serta pengayaan plankton pada air tambak/kolam/empang yang sangat vital dibutuhkan ikan dan udang agar bisa tumbuh lebih besar dan lebih cepat.

Fungsi dan manfaat :
  • Menyuburkan tanah dasar tambak/kolam./empang
  • Merangsang dan memacu pertumbuhan plankton yang menjadi pakan alami ikan dan udang
  • Meningkatkan ketahanan hidup dan memacu pertumbuhan ikan dan udang agar lebih berbobot
  • Menetralisir racun-racun di dasar tambak akibat sisa makanan yang tidak termakan
Petunjuk pemakaian
Untuk Merangsang dan Memacu Pertumbuhan Plankton :

  • Aplikasi pada tambak per 1 hektar : Larutkan 2-4 botol SPF ke dalam 10-20 liter air aduk dan tebarkan merata ke dalam air tambak. Lakukan 5-6 hari sekali hingga plankton tumbuh subur sepanjang waktu untuk memasok pakan alami ikan dan udang selama pemeliharaan sampai panen
  • Aplikasi pada kolam beton/tanah/ terpal : Tiap luas kolam/empang 1 meter persegi memerlukan 1-2 tutup botol SPF yang dilarutkan dalam 1-2 liter air aduk dan tebarkan merata dalam kolam. setiap 5-6 hari agar plankton tumbuh subur . Sangat bagus efeknya jika diberikan pada saat kolam asam setelah terkena air hujan.
Untuk Dasaran tambak
  • Untuk dasaran tambak tanah per 1 hektar : laritkan 2 botol SPF ke dalam 10-20 liter air aduk dan tebarkan merata pada tamabak yang sudah digenangi air setinggi 10 cm . Biarkan berproses 5-6 hari setelah itu air dimasukkan ke tambak sesuai dengan yang diinginkan. Selanjutnya pemberian SPF diulang 10 hari sekali
  • Untuk dasaran kolam /empang :Tiap luas kolam 1 meter persegi tebarkan 1 tutup botol SPF yang sudah dilarutkan dalam 1-2 liter air. Biarkan samapi 5-6 hari baru air dimasukkan penuh. Untuk kolam beton/ semen pemberian SPF tidak perlu dimulai dari dasaran . tetapi langsung ditebarkan ke permukaan air kolam seminggu sekali sesuai kebutuhan
SPF efektif untuk merangsang / meningkatkan bobot ikan / udang . Caranya 1 tutup botol SPF dicampurkan air secukupnya dan dikocorkan pada 1-2 kg pakan pelet / konsentrat. Lebih bagus lagi jika dioplos dengan RAJALELE/NUTRISI/RAJAGRAMEH sesuai dengan jenis budidayanya.


Kemasan 500 ml
Harga :...............




B. MASTER FISH - Penyelamat Benih Ikan

Master Fish merupakan koloni mikroba probiotik yang sangat efektif untuk meningkatkan kualitas air kolam dan sangat bermanfaat dalam pemijahan bibit ikan terutama untuk melindungi telor dan menekan kematian benih akibat terjadinya perubahaan suhu, penurunan kualitas air dan perpindahan lokasi

Manfaat :
  • Meningkatkan imunitas / kekebalan benih ikan dari terkena stress serangan penyakit atau bakteri pathogen yang mematikan
  • Meningkatkan daya tetas telor sehingga fertilitasnya tinggi
  • Menjaga kualitas air kolam sehingga selalu kondusif bagi kesehatan ikan dan udang
  • Cepat menyembuhkan benih ikan dan udang yang luka atau sakit
  • Menghindarkan kolam dari terkena blooming sehingga kondisi air tetap stabil tidak berbau dan tidak berbusa
Aturan Pemakaian :
  • Untuk Perlindungan Benih Ikan dan Udang caranya 3 hari sebelum bibit di tebar kolam terlebih dahulu dikocor dengan 1/2 botol Master Fish yang sudah dicampur dengan 5 sendok gula/tetes tebu dan diaduk-aduk secukupnya merata kesemua permukaan kolam ( luas 1000 meter persegi). Dosis berlebih tidak berbahaya. Aplikasi ini akan membuat air kolam matang (siap) sehingga kondusif bagi ikan ketika masuk kolam. Selanjutnya diulang seminggu sekali seusai kebutuhan
  • Aturan secara umum :
  1. Campurkan 5 tutup botol Master Fish ke dalam 1 liter air dan 2 sendok gula / tetes tebu. Biarkan 30 menit- 1 jam Namun setiap 15 menit diaduk-aduk agar aktivasi berlangsung optimal
  2. Kocorkan secara merata ke seluruh permukaan kolam
  3. Berikan 5 tutup saat mengawinkan induk dan saat telor menetas serta saat mngentaskan induk
  4. aplikasi bisa diulang 3 hari sekali atau melihat kondisi ikan
  5. Manfaat Master Fish lebih optimal pada benih yang ditebar pada kolam tanah

Kemasaan 500 ml
Harga :................




C. N A T U R E - PENYUBUR DASAR TAMBAK

NATURE . Mikroba probiotik lokal isolat alami indonesia untuk pengolahan tanah dasar tambak yang berkesinambungan.

Fungsi dan Manfaat pemakaian NATURE secara kontinyu :
  • Memperbaiki struktur tanah dan menyuburkan dasar tambak sehingga pakan alami seperti cacing lur berkembang melimpah
  • Mengurai racun-racun di dasar tambak seperti amoniak, nitrit, dan sulfit serta membuat kondisi air lebih stabil sehingga ikan / udang tidak gampang stress, lemah, atau terkena penyakit
  • Menyembuhkan ikan dan udang dari munggut/salad , penyakit nyala kuning dll
  • Menumbuhkan plankton sehingga air tambak selalu hijau
  • Meremajakan lagi tambak yang sudah lama beroperasi agar normal kembali kesuburannya
  • Mencegah ikan dan udang dari serangan jamur dan bakteri pathogen yang merugikan
  • Meredam perbedaan suhu yang tajam antara siang dan malam pada musim pancaroba

Petunjuk Pemakain Untuk Tambak (per Hektar) :

Untuk dasaran tambak secara umum. Masukkan air ke tambak setinggi 5-10 cm. Campurkan 1-2 liter NATURE dengan 1/2 kg gula/tetes tebu dan aduk-aduk dalam 10-50 liter air. Biarkan selama 6-12 jam, setiap jam diaduk agar proses berlangsung sempurna. Selanjutnya sebar merata ke tambak. Biarkan kondisi ini 10-12 hari. Baru air dimasukkan secara penuh dan bibit masuk. Jika ingin hasil lebih bagus, sebelun dasar tambak diberi NATURE, sebari dulu dengan pupuk hijau/kompos.

Untuk dasar tambak bandeng. Campurkan 2-4 liter NATURE,10-20 liter air(boleh lebih), 1 kg gula /tetes tebu. Aduk-aduk lalu diamkan 1 jam. Setelah itu ditebar merat ke tambak. Selanjutnya diulang setiap 7-10 hari untuk menambah plankton

Untuk dasar tambak udang windu/galah. Campurkan 4 liter NATURE,10-20 liter air, 1kg gula /tetes tebu. Aduk-aduk lalu diamkan selama 1 jam. Setelah itu ditebar merata ke tambak. selanjutnya ulang 7-10 hari untuk menambah plankton

Untuk menghijaukan air tambak. Campuirkan 3-4 liter NATURE pada 1-2 kwintal pupuk kandang/guano atau pupuk anorganik seperti urea/NPK,TSP 10 kg. aduk-aduk 1-6 jam. Kemudian sebar merata ke tambak. Pemberian NATURE diulang lagi setiap kondisi air kurang bagus/sehabis hujan dan lebih bagus jika dioplos dengan NUTRISI

Untuk mengatasi Munggut,stress, kondisi blooming. Campurkan 3-4 liter NATURE, 10-20 liter air boleh lebih, 1 kg gula/tetes tebu. Aduk-aduk dan diamkan 1 jam. Setelah itu tebar merata ke tambak. Jika belum teratasi secara maksimal, ulangi lagi pemberian NATURE langsung keesokan harinya sampai kondisi tambak,ikan dan udang pulih normal dan lebih bagus jika dioplos dengan NUTRISI

Untuk ipukan/pendederan bibit ikan lainnya. Campurkan 10-15 tutup botol NATURE pada 5 sendok gula dan 2 liter air, aduk merata diamkan 1 jam lalu sebarkan ke kolam. Dosis tadi untuk luasan kolam 20-30 m2 dengan ketinggian 50-70 cm. Tidak berbahaya diberikan dalam dosis lebih banyak.

Kandungan : Lactobacillus,acetobacter,azotobacter,bacillus, dan yeast. serta mikroba terseleksi dengan kepadatan sangat tinggi

Kemasan 1000 ml
Harga..................



D. RAJAGRAMEH - Pemacu Pertumbuhan Gurami

Merupakan mikroba probiotik isolat lokal asli Indonesia dengan kandungan berupa rhodobacter,lactobacillus,acetobacter dan yeast yang sangat efektif untuk budidaya ikan gurami dan ikan sisik lainnya (nila ,tawes,patin, mas dll) agar menghasilkan produksi ikan secara maksimal berkesinambungan dan ramah lingkungan

Manfaat :
  • Meningkatkan nafsu makan ikan
  • Memacu pertumbuhan gurami secara maksimal
  • Menambah bobot ikan dan mempercepat masa panen
  • Mencegah terjadinya macet tumbuh ( ikan kerdil )
  • Menurunkan tingkat kematian ( mortalitas )
  • Menghemat bea pakan secara total
  • Menghilangkan bau busuk ( amis ) kolam akibat amoniak
  • Meningkatkan penterapan protein pakan agar menjadi daging secara maksimal

Aplikasi :
  • Untuk pakan jadi ( pelet ). Campurkan 5 tutup botol RAJAGRAMEH ke dalam 1 liter air tambahkan 2 sendok gulapasir/tetes tebulalu aduk rata. Selanjutnya kocorkan / aduk cairan tersebut ke dalam 10-15 kg pakan pelet sampai cairan meresap. Separuh bisa ditebar pagi hari, sisanya bisa disimpan di tempat tertutup untuk diberikan sore harinya. Siang hari sebaiknya diberi pakan daun-daunan. Probiotik RAJAGRAMEH maish efektif meski disimpan 12 jam sjak pencampuran.
  • Untuk pakan buatan sendiri. Campurkan 5-10 tutup botol RAJAGRAMEH ke dalam 10 literair dan tambahkan 2 sendok gula pasir/tetes tebu lalu aduk merata. Rendam pakan buatan seperti daun sente,kangkung ,talas,pepaya, singkong atau bungkil kedelai, ampas tahu,dedak dsb ke dalam cairan tersebut selama 6-24 jam agar fermentasi berlangsung. Setelah dientas bisa langsung ditebar untuk makanan ikan.

Kemasan : 500 ml dan 1000 ml
Harga......................................



E. RAJALELE. Pemacu pertumbuhan lele

Fungsi dan manfaat :
  • meningkatkan nafsu makan dan memacu pertumbuhan lele secara maksimal
  • Menambah berat bobot panenan dan mempersingkat lama waktu panen
  • Mencegah terjadinya macet tumbuh/kerdil dan menurunkan mortalitas
  • meningkatkan penyerapan protein pada pakan agar menjadi daging secara maksimal
  • Menghemat bea pakan secara total
  • Menghilangkan bau busuk/amis akibat amoniak dan gas beracun lainnya

Aplikasi :
  • Untuk pakan apung maupun tenggelam. Campurkan 1 tutup botol RAJALELE ke dalam 1/4 liter air tambahkan satu sendok gula pasir/tetes tebu kemudian aduk merata. Selanjutnya kocorkan atau aduk cairan tersebut ke dalam 2-3 kg pakan pelet sampai cairan meresap rata.pencampuran bisa dalam jumlah banyak separuh pakan bisa ditebar pagi dan separuhnya sore hari dengan disimpan pada tempat tertutup dan kering. Probiotik RAJALELE masih efektif untuk disimapn selam 24 jam setelah pencampuran

Kemasan : 500 ml dan 1000 ml
Harga :.....................................



F. NUTRISI SIMBA . Probiotik Pemacu Pertumbuhan


Mikroba probiotik lokal isolat alam Indonesia untuk budidaya ikan dan udang yang berkesinambungan dan ramah lingkungan.

Manfaat :
  • Membuat ikan dan udang menjadi lahap makan ( nafsu makan tinggi )
  • Mempercepat proses moulting udang dan memacu pertumbuhan ikan
  • Meningkatkan penyerapan protein dan karbohidrat yang terkandung dalam pakan
  • Mencegah terjadinya macet tumbuh ( kerdil )
  • Mencegah stress dan meningkatkan ketahanan ikan dan udang
  • Mempertahankan kualitas air dan menghilangkan bau busuk ( amis ) kolam
  • mempercepat proses penyembuhan luka pada tubuh ikan
  • Mempersingkat waktu panen dan mengurangi bea produksi secara total

Aplikasi :
  • Untuk pakan jadi pelet . Campurkan 5 tutup botol NUTRISI dengan 1 sendok gula / tetes tebu dan aduk merata ke dalam 1 liter air , setelah itu kocorkan atau rendam pada 4-8 kg pakan pelet baik pelet apung maupun tenggelam. Biarkan 10 menit sampai pakan mengembang. Baru pakan ditebar ke kolam.
  • Untuk pakan buatan sendiri. Campurkan 5-6 tutup botol NUTRISI ke dalam 1 liter air dan tambahkan 1 sendok gula pasir/tetes tebu lalu aduk merata. Rendam pakan buatan 5-10 kg seperti daun sente,kangkung ,talas,pepaya, singkong atau bungkil kedelai, ampas tahu,dedak dsb ke dalam cairan tersebut selama 6-12 jam agar fermentasi berlangsung sempurna. Setelah dientas bisa langsung ditebar untuk makanan ikan.

Kemasan : 1000 ml
Harga : .................



G. BENDOS-A . Ampuh Pembasmi penyakit jamur pada ikan

Manfaat :
  • Membasmi penyakit yang menyerang ikan gurami, nila bawal , koi , mas koki dll baik yang disebabkan oleh jamur , parasit , virus maupun bakteri pathogen lainnya
  • Mewnjaga kualitas dan kondisi air tetap stabil setelah hujan atau perubahan suhu tajam
  • Mengembalikan kondisi ikan kembali sehat dan segar setelah stress/salat/munggut
  • Menenkan tingkat kematian ikan khuisusnya pada ikan umur bibit
  • Menjaga ketahanan ikan selama proses perjalanan / pengangkutan

Untuk pengobatan .Dosis 3-5 tutup botol campurkan 2 liter air siramkan ke permukaan kolam luasan 100 m2 atau masukkan ikan yang sakit ke dalamnya selama 1 menit selanjutnya dilepas ke kolam baru yang airnya sudah siap

Untuk pencegahan dan perawatan kolam. Dosis 1-2 tutup botol diberikan pada saat kolam ganti air baru , ketika ikan mulai kelihatan sakit atau mengambang ke permukaan kolam. Lebih bagus diberikan setidaknya seminggu sekali supaya jamur dan bakteri negativ tidak tumbuh

Untuk pengangkutan.Dosis 1 tutup botol dituangkan dalam 1 m3 air


Kemasan : 100 ml
Harga : ...............



H. P I D A S . Pemberantas penyakit lele

Adalah antibiotik yang bersifat mikrobiosidal ( berdaya bunuh tinggi terhadap penyakit ikan ) Bewrisi kandungan enrofloxacine yang sangat efektif untuk mengobati berbagai penyakit lele baik yang disebabkan oleh parasit , jamur, ataupun bakteri patogen seperti penyakit bintik merah,bintik putih, sirip luka, tubuh belang-belang, pendaranhan insang ,ikan mengambang dsb.

Aplikasi :
  • Tuangkan 1-2 tutup botol PIDAS ke dalam 1/4 liter air. Aduk sebentar lalu dikocorkan ( rendam 0 pada 1-2 kg pakan pelet. Biarkan dulu selama 5 menit samp[ai larutan meresap dan pakan mengembang, lalu diberikan pada kolam lele. Jika ikan tidak mau makan, PIDAS boleh langsung diguyur ke air kolam. Pemberian PIDAS dilakukan pagi dan sore selama 3 hari.

Kemasan : 100 ml
Harga : ................

Rabu, 14 September 2011

Pembenihan Ikan Gurami


PEMBENIHAN IKAN GURAME
(
Osphronemus gouramy Lac.)

1. PENDAHULUAN
Dalam mengembangkan usaha tani yang berorientasi agribisnis, perlu dipilih dan. ditetapkan komoditas prioritas yang mempunyai keunggulan komparatif wilayah dan
kompetitif komoditas. Salah satu komoditas perikanan yang cukup prospektif adalah lkan Gurame (
Osphronemus gouramy Lac.).

Ikan Gurame merupakan salah satu. komoditas unggulan dalam usaha budidaya
ikan air tawar. Permintaan pasar relatif konstan, bahkan cenderung meningkat dengan harga diatas harga Ikan Mas. Keunggulan harga Ikan Gurame adalah disebabkan tekstur dagingnya yang lebih kompak sehingga disukai konsumen, disamping pengadaan dan pasokannya yang terbatas.

Ikan Gurame dikenal sangat gurih dan lezat, ini belum banyak dibudidayakan secara intensif. Dibeberapa daerah penghasil Gurame seperti Jawa Barat pada umumnya hanya dipelihara secara tradisional, dengan demikian untuk mendapatkan Gurame ukuran berat 1 kg/ekor membutuhkan waktu pemeliharaan cukup lama. Dari pengalaman dan percobaan-percobaan yang ada, ternyata, ikan Gurame ini dapat dibudidayakan secara intensif.

Membudidayakan Ikan Gurame secara intensif dapat dilakukan dalam skala besar ataupun Skala kecil.. Pada garis besarnya usaha budidaya, Ikan Gurame meliputi 3 hal, yakni ; di usaha pembenihan, pendederan dan pembesaran atau secara, khusus, hanya, usaha pembenihan atau pendederan ataupun pernbesarannya saja, karena dari masing-masing jenis usaha ini juga dapat mendatangkan keuntungannya masing-masing.


2. LINGKUNGAN HIDUP IKAN GURAME
Ikan Gurame merupakan ikan air tawar sampai sedikit payau, berair jernih dan dasar kolam yang kurang lumpurnya. Lokasi pemeliharaan yang cocok ialah pada ketinggian 50 - 400 m di atas permukaan laut, dengan subu 24 - 28°C, kedalaman air sekurangkurangnya 75 cm. Ikan ini sangat baik dipelihara, walaupun pertumbuhannya lambat. Untuk pertumbuhan yang ideal pH-nya berkisar antara 7 - 8. Karena Ikan Gurame merupakan ikan golongan labyrinth (mempunyai alat pernapasan tambahan), maka Ikan Gurame tahan terhadap zat beracun dan air yang rendah kadar oksigennya dibandingkan dengan ikan air tawar lainnya.


3. SELEKSI INDUK

Untuk memperoleh benih dengan lebih. terjamin, haruslah pasangan Ikan Gurame itu dijodohkan, oleh karena itu. harus diketahui mana Ikan Gurarne Jantan dan mana Ikan Gurame Betina.

Tanda-tanda Ikan Gurame Jantan dan Ikan Gurame Betina diantaranya :
Ikan Gurame Jantan
1. Ada tonjolan di atas kepala;
2. Dasar sirip dada agak putih;
3. Tutup insang agak kuning;
4. Ujung sirip ekor rata.


Ikan Gurame Betina
1. Tidak ada tonjolan di atas kepala
2. Dasar sirip dada agak hitam;
3. Tutup insang putih kecoklatan;
4. Ujung sirip ekor membulat.



4. INDUK YANG BAIK

1. Bentuk Tubuh
■ Panjang, berisi dan mulus;
■ Tidak cacat atau luka;
■ Sirip tidak rusak.
2. Warna
■ Kuning bersemu putih;
■ Bersih tidak belang.
3. Umur
■ Umur mencapai 5 tahun lebih;
■ Umur lebih dari lO tahun tak baik lagi menjadi induk, karena telurnya mulai berkurang dan kurang bagus benihnya.


5. PEMBENIHAN

1. Mengawinkan Induk
Seekor induk jantan yang cukup umur(4 - 5 tahun) dengan berat 6 - 7 kg, dapat mengawini 4 ekor betina. Induk yang sudah dewasa dan timbul birahinya akan tampak saling berkejaran, yang jantan akan mengejar induk betina. Biasanya seekor jantan yang baru mulai birahi bisa. mengawini 2 ekor betina.



2. Membuat Kolam Perkawinan

a. Buat kolam dengan ukuran 10 x 7 m atau kurang lebih 40 m2;
b. Buat pematang dengan ukuran : bagian atas lebar 1/2 meter, bagian bawah/dasar 1 meter, tinggi 1 meter;
c. Pasang pipa/ bambu/ paralon untuk pemasukkan dan pengeluaran air;
d. Cangkul tanah dasar kolam agar gembur lalu diratakan lagi dan dasar kolam dibuat miring kearah pintu air,
e. Buat saluran ditengah-tengah kolam memanjang dari pintu pemasukkan air ke pintu pengeluaran dengan lebar saluran 1/2 meter dan dalamnya. 15 cm,
f. Keringkan kolam selama 1 minggu agar hama yang dapat menimbulkanpenyakit mati.
g. Pupuk dengan pupuk kandang sebanyak kurang lebih 1 karung, disebarkan merata, baru kemudian masukkan air biarkan selama kurang lebih 1 minggu, tujuannya agar pupuk hancur dan meresap ke tanah dan membentuk lumut yang menjadi makanan ikan;

h. Siapkan kerangka sarang (sosog) yang dibuat dari bambu, berbentuk kerucut, panjang 80 cm, garis tengah 30 cm, tiap sarang diisi seekor induk, karena betina yang akan kita isi ada 3 ekor, maka dibuat 3 buah kerangka (sarang);

i. Pasang kerangka sarang dipinggir kolam dengan jarak agak berjauhan. Pemasangan kerangka sarang bisa ditancapkan pada tebing tanah kolam, atau bisa juga di antara 3 potong, tiang bambu yang ditancapkan di dasar kolam. Dalamnya dari permukaan air kolam kurang lebih 15 - 20 cm;

j. Letakkan bahan pembuat sarang yang terdiri dari rumput kering/ijuk/sabut kelapa yang telah diural. Bahan sarang dipisah agar ikan Gurame mudah mengambilnya dan membawanya ketempat sarang.



PEMIJAHAN

a. Induk-induk ikan Gurame dimasukkan ke dalam kolam pemijahan;

b. induk betina yang matang telurnya akan tampak mengembung perutnya, warna badannya lebih terang, sedangkan induk jantannya berwarna gelap;

c. Selanjutnya si jantan mulai membuat sarang telur dengan menyusun rumput kering/sabut kelapa/ijuk di dalam sarang yang telah disediakan;

d. Setelah sarang selesai, ikan akan kawin. Mula-mula ikan jantan akan kawin dengan betina pertama, pada minggu pertama pula mulut sarang akan tertutup, ini berarti telur sudah dimasukkan ke dalam sangkar. Induk betina akan menjaga diseki tar sarang;

e. Pada minggu kedua, induk jantan akan kawin lagi dengan induk betina yang kedua, tapi setelah induk jantan selesai membuat sarang yang lain;

f. Selanjutnya jantan akan kawin lagi dengan induk betina yang ketiga setelah sarang selesai dibuat oleh si jantan;

g. Untuk membuktikan bahwa ada telur dalam. sarang, maka coba ditusuk dengan lidi ditengah-tengah sarang telur, bila keluar butiran minyak berarti memang, ada telur di dalam sarang tersebut;

h. Kalau dibiarkan di kolam pemijahan maka induk jantan akan kawin lagi dengan induk pertama, kedua dan ketiga. Sebaiknya dibatasi hingga 3 kali, setelah itu diistirahatkan selama 6 bulan bagi induk betina dan 3 bulan bagi induk jantan. Masa istirahat ini dimaksudkan agar ikan yang dihasilkan nanti lebih baik.


7. MERAWAT TELUR

❑ Cara tradisional.:
■ Telur dibiarkan saja di kolam pemijahan bersama induk-nya. Biasanya pada hari ke-11 atau ke-12, telur akan menetes sendiri.;
• Sebagai tempat berlindung, Letakkan daun kelapa kering di dekat sarang telur, tujuannya agar anak Ikan Gurame akan berlindung dibawahnya.

❑ Menetaskan di baskom plastik/ gentong. Keuntungannya :
■ Lebih aman dari hama penyakit;
• Mudah pengawasannya;
■ Sehat dan kaya oksigen.-
■ Lebih banyak telur yang menetas.


❑ Cara menetaskan:

A. Siapkan. baskom/gentong 2 buah diisi air jernih sebanyak setengah Lebih;

B. Untuk 1 sarang diperlukan 2 buah tempat gentong 1 baskom besar;

C. Letakkan baskom di atas air kolam pemijahan (terapung), diatasnya dibuat atap agar tidak kehujanan.

D. Diusahakan kena sinar matahari pagi;

E. Pindahkan sangkar berisi telur ke dalam baskom, lalu lepas ijuk sampai telur jatuh ke dalam baskom;

F. Letakkan daun-daun sebagai pelindung di atas permukaan air,

G. Air dalam gentong diganti 2 kali sehari pagi dan sore, gunakan selang plastik, agar air yang keluar dan masuk tidak terguncang;


H. Kalau ada minyak sebaiknya dibuang;

1. Telur akan menetas setelah 2 minggu. Setelah menetas, anak Gurame tidak diberi makan, baru setelah 10 hari anak ikan diberi makanan berupa dedak halus atau cairan kuning telur.


8. PENDEDERAN.
• Tempat pendederan anak Ikan Gurame bisa di kolam, sawah atau di dalam hapa;
• Anak Ikan Gurame (benih.) yang ditaburkan di kolam urnur 2 minggu sebanyak 200 ekor/ m2;

■ Untuk pemeliharaan di sawah benih berukuran 3 - 5 cm (3 bulan).




9. HAMA DAN PENYAKIT.

Penyakit yang banyak menyerang Ikan Gurame diantaranya adalah disebabkan karena :
Saprolegniasis sp.

Penyebab :
• Cendawan

Penyerangan :
■ Luka-luka pada kulit, temperatur dingin.

Gejala klinis :
■ Tubuh ikan ditumbuhi benang - benang halus seperti kapas, berwarna putih;
■ Menyerang tutup insang, kepala sirip;
■ Telur ikan diliputi benang-benang halus seperti kapas.
Pengobatan:
■ Pengobatan terhadap telur yang diserang dengan cara mencelupkan telur ke dalam larutan Malachite Green Oxalate dengan dosis 60 gr/m3 air, selama 15 menit.

Pencegahan:
■ Menjaga kebersihan kolam dan kwalitas air;
■ Jangan sampai memelihara ikan. yang luka.


sumber : http://hobiikan.blogspot.com/2009/02/pembenihan-ikan-gurame-osphronemus.html

Cara sederhana budidaya gurami teknik guba

CARA SEDERHANA BUDIDAYA IKAN SISTEM GUBA DENGAN PROBIOTIK

Kunci utama budidaya ikan adalah Managemen Air , karena air adalah rumahnya ikan . Keberhasilan membuat air kolam selalu stabil akan membuat suksesnya budidaya ikan apapun jenisnya.

MANAGEMEN AIR KOLAM

1. Kolam Tanah

Pada kolam tanah, 3 -7 hari sebelum air masuk kolam ( posisi air 5-10cm) kocori terlebih dahulu dengan Probiotik NATURE SIMBA . Caranya campurkan 1-2 liter ProbiotikNATURE SIMBA dengan 0.5 kg gula/tetes tebu dan dicampur 10-maksimak 50 liter air, aduk-aduk dan biarkan selama 6-12 jam. setiap jam diaduk-aduk agar proses berlangsung sempurna. Selanjutnya sebar merata ke kolam/tambak. Biarkan kondisi ini 10-12 hari baru air dimasukkan secara penuh. Jika ingin hasil lebih bagus sebelum dasar tambak diberi Probiotik NATURE SIMBA sebari dulu kolam/tambak dengan pupuk hijau/kompos. Selanjutnya 3 hari setelah air diisi penuh bibit siap tebar. Pemberian Probiotik NATURE SIMBA ini selanjutnya bisa diulang kembali 1-2 minggu sekali atau melihat kondisi kolam.

Fungsi dari pemberian Probiotik NATURE SIMBA ini aadalah untuk memperbaiki struktur tanah dan menyuburkan dasar tanbak sehingga pakan alami seperti cacing lur berkembang melimpah, mengurai racun-racun di dasar tambak seperti amoniak ,nitrit dan sulfit serta membuat kondisi air lebih stabil sehingga ikan/udang tidak gampang stress,lemah atau gampang terserang penyakit, menumbuhkan plankton sehingga air tambak selalu hijau, meredam perbedaan suhu yang tajam antara siang dan malam pada musim pancaroba dan lain-lain.


2.Kolam terpal/semen

Pada kolam terpal/semen 3-7 hari sebelum bibit tebar kocori kolam dengan ProbiotikMASTERFISH SIMBA secukupnya. Probiotik MASTERFISH SIMBA akan menjadi pelindung yang baik bagi bibit ikan sehingga tidak gampang stress ,lemah sehingga tidak mudah terserang penyakit/mati. Caranya campur

1/2 botol Probiotik MASTERFISH SIMBA yang sudah dicampur dengan 5 sendok gula/tetes tebu dan diaduk-aduk secukupnya merata ke semua permukaan kolam ( luas 1000 meter persegi). Dosis berlebih tidak berbahaya. Aplikasi ini akan membuat air kolam matang (siap) sehingga kondusif bagi ikan ketika masuk kolam. Selanjutnya diulang seminggu-2 minggu sekali seusai kebutuhan

Pada musim pancaroba (juni-agustus tapi saat saat ini sulit diprediksi tepat waktunya karena adanya pergeseran musim dikarenakan GLOBAL WARMING) , intinya musim ini bisa dikenali yaitu ketika siang hari panas terik (suhu meningkat drastis) sebaliknya pada malam hari suhu menurun drastis sehingga terjadi perbedaan suhu yang mencolok antara siang dan malam hari, pemberian PROBIOTIK pada kolam harus ditingkatkan.Minimal seminggu sekali dikocorkan di kolam. Probiotik NATURE SIMBA ( untuk kolam tanah) dan Probiotik MASTERFISH SIMBA (untuk kolam terpal/semen) akan membuat kolam selalu hangat di tengah kondisi yang tidak stabil antara siang dan malam. Hal ini akan menekan tingkat kematian ikan secara massal. Umumnya pada musim Pancaroba ikan dalam kondisi rawan,dipastikan akan ada 1-2 ekor ikan yang mati setiap hari bahkan bisa lebih. Antisipasinya jangan sampai terkena kematian massal. Probiotik akan mencegah terjadinya kerugian besar karena memperkuat ketahanan tubuh ikan. Pencegahan jelas lebih baik.


MANAGEMEN PAKAN

Pemberian pakan pada budidaya ikan adalah hal wajib dan dilakukan setiap hari. Pada sistem GUBA (GUGUS SIMBA) pakan yang diberikan setiap hari secara rutin ditambah dengan pemakain Probiotik RAJAGRAMEH/RAJALELE/NUTRISI SIMBA yang dioplos dengan Probiotik SPF SIMBA(SUPER PLANKTON FERTILIZER) caranya campur 5 kg pakan pelet merek apapun juga dengan larutan Probiotik. Larutan ini terdiri dari 1 tutup botol SPF SIMBA + 2 tutup botol RAJAGRAMEH/RAJALELE/NUTRISI + 1 sdm gula/tetes tebu + 0.5 liter air aduk-aduk diamkan selama 0-5-1 jam baru kemudian kocor pada 5 kg pelet, biarkan meresap dan selanjutnya pakan siap tebar.

Untuk pakan kurang atau lebih dari 5 kg dosisnya tinggal perbandingan saja. Intinya probiotik bukan zat kimia sehingga dosis berlebih tidak menembulkan efek negatif pada ikan tapi lebih bagus hasilnya. Syarat dari pemberian Probiotik pada pakan ini adalah harus disiplin dan rutin untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Pelet yang sudah dicampur dengan Probiotik efektif hingga 12 jam setelah pencampuran , oleh karena itu dalam melakukan pencampuran pakan dengan probiotik haruslah dilihat seberapa banyak pakan yang biasa diberikan tiap harinya sehingga pakan yang sudah tercampur Probiotik tidak berlebih dalam pencampurannya cukup diperkirakan untuk pemberian pakan sehari ( pagi,siang sore atau tiap 4 jam sekali). Tidak dianjurkan menyimpan pakan yang sudah dicampur Probiotik selama lebih dari 12 jam karena keefektifannya akan berkurang.

Catatan : Probiotik RAJALELE SIMBA dihususkan untuk budidaya ikan lele, ProbiotikRAJAGRAMEH SIMBA dihususkan untuk budidaya ikan Gurame dan Probiotik NUTRISI SIMBA untuk budidaya ikan air tawar/payau selain lele dan gurami seperti bawal,patin,mas,nila,mujaer,koi, bandeng ,udang dan sebagainya.Tapi pada dasarnya ketiganya bisa saling menggantikan karena kandungannya hampir sama.



MANAGEMEN PENYAKIT IKAN

Dengan pemberian probiotik seperti langkah-langkah di atas sangat diharapkan dan sudah terbukti dapat menekan timbulnya penyakit pada ikan budidaya. Tapi tidak bisa dihindari juga dalam budidaya ikan suatu saat akan timbul penyakit yang disebabkan oleh jamur, bakteri parasit, virus dll. Maka ada dua cara pengobatan yang bisa dilakukan yaitu pengobatan dari dalam tubuh ikan dan pengobatan dari luar tubuh ikan. pengobatan dari dalam dengan menggunakan Antibiotika antara lain menggunakan S-FISH atau PIDASdengan dosis sesuai anjuran. Hati-hati dengan pemakaian Antibiotik , tidak dianjurkan menggunakan dosis berlebih karena justru akan berbahaya bagi ikan . Aplikasinya dengan mencampur antibiotik pada pakan selama 3 hari berturut2. Jika ikan tidak mau makan , antibiotik bisa langsung diguyur ke dalam kolam.

Pengobatan dari luar dengan memberikan obat pembasmi jamur pada air kolam. BerikanBENDOZ-A pada permukaan kolam dengan aplikasi sesuai dosis. Jangan berlebih karena juga akan menimbulkan resistensi pada ikan. Berikan sesuai dosis dan diulang sesuai aturan.
Model pengobatan ikan yang sakit ini bisa dipilih salah satu atau juga dapat ditempuh secara bersamaan. Pada saat yang sama dilakukan penyembuhan dari dalam maupun dari luar. Namun, pada umumnya apabila secara rutin sudah diberikan aplikasi probiotik pada managemen kolam maupun pakan jarang terjadi ikan mengalami sakit atau mati. Probiotik akan membuat daya tahan ikan sangat kuat, tidak gampang stress apalagi kena penyakit


sumber : http://www.elabroer.com/2011/07/cara-sederhana-budidaya-ikan-sistem.html

Penyakit Ikan Gurami dan Penanggulangan



1. Lebih baik mencegah daripada mengobati

Kadang kita stress dibuatnya bila ikan kita terserang penyakit, langkah apa yang harus pertama dilakukan, dan obat apa yang harus diberikan?

Dibawah ini penulis hanya akan sedikit berbagi pengalaman dengan sesama pelaku usaha budidaya perikanan

Ada pribahasa mengatakan mencegah akan lebih baik dibanding mengobati, memang benar adanya karena mengobati ikan adalah hal yang sangat rumit dan susah dibanding pencegahan.

Untuk mengatasi permasalahan akibat serangan penyakit pada ikan, para Pelaku budidaya ikan sering menggunakan berbagai bahan-bahan kimia maupun antibiotika dalam pengendalian penyakit tersebut. Namun dilain pihak pemakaian bahan kimia dan antibiotik secara terus menerus dengan dosis/konsentrasi yang kurang/tidak tepat, akan menimbulkan masalah baru berupa meningkatnya resistensi mikroorganisme terhadap bahan tersebut. Selain itu, masalah lainnya adalah bahaya yang ditimbulkan terhadap lingkungan sekitarnya, ikan yang bersangkutan, dan manusia yang mengonsumsinya. Berkaitan dengan permasalahan tersebut, perlu ada alternatif bahan obat yang lebih aman yang dapat digunakan dalam pengendalian penyakit ikan. Salah satu alternatifnya adalah dengan menggunakan tumbuhan obat tradisional yang bersifat anti parasit, anti jamur, anti bakteri, dan anti viral.

Beberapa keuntungan menggunakan tumbuhan obat tradisional antara lain relatif lebih aman, mudah diperoleh, murah, tidak menimbulkan resistensi, dan relatif tidak berbahaya terhadap

lingkungan sekitarnya. Beberapa tumbuhan obat tradisional yang diketahui dapat dimanfaatkan dalam pengendalian berbagai agen penyebab penyakit ikan adalah sirih (Piper betle L.), daun jambu biji ( Psidium guajava L.), sambiloto (Andrographis paniculata (Burm.f.) Nees). Daun sirih diketahui berdaya antioksidasi, antiseptik, bakterisida, dan fungisida. Tanaman sambiloto bersifat anti bakteri, sedangkan daun jambu biji selain bersifat anti bakteri juga bersifat anti viral.(Budi Sugianti). Pada aplikasi pemakai obat herbal tersebut bisa digunakan dengan campuran pelet dengan cara daun daunan tersebut ditumbuk sampai halus dan sedikit pake air lalu air dari saripati daun-daunan tersebut dipakai untuk merendam pelet yang akan diberiakan pada ikan atau bisa juga ciran dari sari daun daunan tadi dicampur dengan telur sebagai bahan perekat lalu aduk dengan pelet dan tidak dijemur cukup dengan diangin-angin saja. Penggunaan obat obatan herbal tadi akan lebih tepat dipake pada pencegahan karena tidak ada efek samping seperti penggunaan obat kimia. Pengalaman selaku pelaku usaha budidya untuk mendapatkan obat obatan ikan yang instan atau sudah jadi sangatlah susah didapat, mudah mudahan dengan tulisan ini bisa membantu para pelaku usaha budidaya dalam mencegah atau menaggulangi penyakit ikan.

Dibawah ini adalah Obat-obatan herbal yang bisa dipakai pada pencegahan dan penaggulangan penyakit pada ikan:

1. Daun sirih

2. Daun sambiloto

3. Daun Jambu Biji

4. Buah Mengkudu

5. Daun Pepaya

6. Kunyit

7. Bawang Putih

2. Penyakit dan Penanggulangan
Penyakit
Penyakit merupakan masalah utama budidaya gurami. Kehadirannya perlu
diwaspadai, sebab serangannya bisa menyebabkan kematian sehingga
gagal panen. Penyebab yang kerap dijumpai seperti bakteri, jamur,
parasit, dan cacing.
Mereka muncul akibat lingkungan kolam yang kotor. Karena itu periu
dicermati kepadatan tebar kualitas air dan pakan berlebihan. Berikut
beberapa penyakit yang kerap ditemui di kolam.

Kutu ikan
Penyakit ini disebabkan parasit Argulus indicus. Serangannya dengan
cara menempel lalu menggigit tubuh. Ikan yang terserang akan
mengalami pendarahan. Penularan ke ikan lain melalui air atau kontak
langsung. Parasit ini muncul pada kolam-kolam yang kualitas airnya
buruk.
Cara pengendalian dengan mengeringkan kolam seusai panen sehingga
telur-telurnya mati. Ikan yang sudah terserang diobati. Caranya
dengan menaburkan garam sebanyak 10-15 kg/m3 ke kolam.
Usahakan saat pengobatan saluran masuk ditutup, air diturunkan 10-20
cm. Sehari kemudian air bisa ditambahkan. Atau ikan sakit direndam
air yang sudah dibubuhi garam sebanyak 10-15 gr/l selama 15 menit.


Cacing ikan
Penyebabnya parasit Dactylogyrus dan Gyrodactylus. Kualitas air yang
buruk, kurang pakan, kepadatan tinggi. dan perubahan lingkungan
mendadak memicu munculnya keluarga cacing itu.
Gejala awal ditandai nafsu makan ikan menurun, sering muncul di
permukaan air, dan terkadang berbaring dengan insang terbuka.
Dactylogyrus lebih menyukai insang Gyrodactylus menyerang bagian
badan dan sirip.
Cara penanggulangannya dengan mengganti air dalam jumlah besar.
Taburkan garam dapur 40 g/m3 ke kolam, lalu tutup saluran air selama
24 jam. Ikan sakit direndam kelarutan garam dapur sebanyak 40 mg/l
air.

Mata BELO
Gejala penyakit ini ditandai mata membengkak dan menonjol keluar dan
kelopaknya. Ikan yang terserang akan buta. Lama-kelamaan kondisi
tubuh lemah dan akhirnya mati. Penyebab penyakit ini diduga karena
virus/cacing.
Serangan awal ditandai kondisi ikan lemah, nafsu makan kurang, dan
sering muncul ke permukaan. Saat itu bisa dilakukan pengobatan
dengan cara menaburkan garam 1 kg/m3. Saluran air dihentikan selama
24 jam. Keesokan harinya baru diganti total.
Cara lain dengan memberikan antibiotik yang dicampur dengan pakan.
Selama pengobatan air bisa diganti total. Biasanya pengobatan itu
hanya menyelamatkan ikan yang masih sehat. Ikan yang sudah mati
diambil lalu dibakar.


Jamur
Gejala awal serangan ditandai benang-benang halus mirip kapas
menempel pada tubuh yang terluka.
Penyebabnya jamur Saprolegnia dan Achyla. Dalam waktu relatif cepat
jamur ini menyebar keseluruh ikan di kolam. Jamur ini tidak
menimbulkan kematian, tapi kondisi ikan lemah, nafsu makan kurang.
dan akhirnya kurus. Lemahnya daya tahan tubuh membuka peluang
kehadiran penyakit lain.
Cara penanggulannya dengan memberi garam sebanyak 400 mg/m3. Pada
saat pengobatan saluran air dihentikan. Perlakuan itu diulang 3 kali
secara berurutan dan dilanjutkan setiap bulan. Ikan yang sakit
direndam dalam larutan garam 20 mg/l air atau malachyte oxalate 1
mg/l atau dosis 0.1 - 0,5 mg/l selama 12-24 jam. Alternatif lain
dengan merendam ikan ke larutan formalin 200 ppm selama 2jam.


Bakteri
Penyebabnya Aeromonas sp dan Pseudomonas sp. Bakteri ini sering
dijumpai pada kolam yang tercemar bahan organik. Keduanya seringkali
ditemui di musim kemarau atau menjelang penghujan. Air kolam kurang
baik atau perbedaan suhu siang dan malam hari juga berperan
munculnya penyakit ini.
Gejala klinis dicirikan luka di tubuh dan berdarah, perut membesar,
lendir mencair, sisik mengelupas, dan timbul borok. Dalam waktu
singkat kondisi ikan lemah. sering muncul ke permukaan, lalu mati.
Serangan penyakit ini perlu diwaspadai sebab tak jarang berakibat
kematian massal.
Cara penanggulangannya dengan merendam ikan sakit ke larutan
oxytetracycline 2 5 mg/l air selama 24 jam. Perlakuan itu diulang 3
kali secara berurutan. Ikan yang terinfeksi bisa direndam larutan
malachite green oxalat 0,5 mg/l selama 1 jam.
Satu bulan kemudian ikan diberi pakan yang mengandung
oxytetracycline 60 mg/kg pakan selama 7 hari berturut-turut.

Bercak putih
Parasit Ichthyophthyrius sp merupakan penyebab penyakit ini. Ia
menyerang kulit ikan dan menimbulkan bercak-bercak putih. Gejala
klinis ditandai bercak putih menyebar di tubuh, warna sisik pucat.
ikan sering menggosokkan badan dan tampak megap-megap seolah
kekurangan oksigen.
Ikan yang terserang direndam dengan larutan formalin 25 mg/l
ditambah malachite green oxalat 0,2 mg/l selama 24 jam.


sumber :
http://www.mail-archive.com/agromania@yahoogroups.com/msg01835.html
http://www.dejeefish.com/index.php?option=com_content&view=article&id=74&Itemid=81

Persiapan kolam ikan gurami



SYARAT LOKASI
Gurami termasuk ikan yang mudah dibudidayakan. Ia bisa hidup di
sembarang tempat. Meskipun demikian, pemilihan lokasi yang tepat
juga perlu diperhatikan. Di lokasi berketinggian 20-400 m dpl
pertumbuhan ikan cukup baik. Namun, di dataran tinggi, 800 m dpl
pertumbuhannya agak lambat.

Lokasi budidaya harus memiliki suhu dan kualitas air sesuai kemauan
gurami. Ia tumbuh baik di daerah bersuhu 25- 28C. Meskipun demikian,
ia sangat peka terhadap perubahan suhu. Lokasi yang memiliki
perbedaan suhu siang dan malam tinggi kurang baik untuk gurami.
Apalagi daerah yang suhunya seringkali berubah-ubah bisa menyebabkan
ikan stres.

Kepekaan gurami terhadap suhu dapat diatasi dengan merekayasa
lingkungan hidupnya. Penyebab naiknya suhu adalah panas matahari.


Ketika cuaca panas tinggi air yang umum digunakan 70 80 cm,
ditingkatkan l0-20 cm. Saat penghujan tiba biasanya suhu dingin dan
diatasi dengan menurunkan tinggi air.

Kualitas air di lokasi mendukung pertumbuhan ikan. Ia harus
mengandung cukup mineral dan zat-zat hara yang dibutuhkan.

Ketersediaan pakan alami yang cukup bisa meningkatkan kelulusan
hidup benih pada tahap awal budidaya.

Kadar oksigen tidak berpengaruhi terhadap kehidupan gurami. Ia
memiliki labirin yang berfungsi untuk mengambil udara. Angka pH air
ideal 6,5- 7, kesadahan 7HD.

Air dan sungai atau irigasi teknis bisa dipakai asal tidak tercemar
limbah pestisida atau sisa-sisa pembuangan rumah tangga.

Gurami menyukai air yang bersih. Air kerub dikhawatirkan mengandung
kotoran. Jika kotoran itu bercampur sisa-sisa pakan akan terjadi
pembusukan. Hal itu memicu timbulnya bakteri, parasit, dan cacing.

Pakan gurami harus tersedia secara kontinyu di lokasi. Pelet bisa
didatangkan dan daerah lain. Namun, daun sente (Alocasia
macrorrhiza), kegemaran gurami terkadang langka. Karena kebutuhan
daun-daunan itu cukup besar sebaiknya petani menanamnya di sepanjang
pematang kolam.



PERSIAPAN KOLAM

Persiapan kolam merupakan langkah awal proses budidaya. Ada 2 cara
yang bisa dilakukan, yakni membuat kolam baru dan pengolahan tanah
seusai panen. Jika membuat kolam baru, konstruksi dibuat kuat dan
kokoh. Bentuk kolam umumnya sama dengan ikan lain. Ukurannva
tergantung kemampuan modal dan luas lahan. Dinding kolam dirancang
agar tak mudah bocor atau terkikis. Kemiringannya 60 derajat dan
dasar kolam.

Pematang antar kolam dibuat kuat dan lebar untuk mengantisipasi
longsor. Tinggi pematang kurang lebih 125 cm diukur dari dasar kolam.


Permukaan dasar kolam dibuat agak miring. Tujuannya untuk memudah
pembuangan air dan panen. Saluran pemasukan dan pengeluaran air pada
setiap kolam dibuat terpisah. Tujuannya untuk menghindari penularan
penyakit ke kolam lain.


Kedua saluran diletakkan di kedua dinding secara diagonal atau
menyilang. Pralon pvc atau bambu umum digunakan. Jumlahnya
tergantung luas kolam, ukuran 100 m2 cukup 2 saluran air. Lubang air
ditutup kasa agar kotoran tidak ikut masuk ke kolam.


Kualitas tanah yang baik menciptakan kondisi lingkungan yang layak
untuk gurami. Karena itu keasamannya harus dipertahankan. Caranya
dengan menaburkan kapur sebanyak 100 g/m2 dan 200 g/m2 garam dapur.


Penanganan kolam yang sudah produksi lain lagi. Sebelum digunakan
air dibuang habis lalu dasar kolam dijemur hingga kering. Tujuannya
untuk mematikan bakteri, jamur, dan cacing. Kotoran atau sisa-sisa
pakan yang menumpuk dibuang.


Setelah kering, tanah dicangkul sedalam 10-20 cm lalu dibalik dan
ratakan. Lapisan atas dianggap sudah tidak kaya hara sehingga perlu
diganti yang bawah.

Jemur di terik matahari sampai kering. Untuk menjaga keasaman tanah
taburkan kapur 100 g/m2 dan 200g/m2 garam dapur.


PENGISIAN AIR
Kolam yang sudah siap segera diisi air secara bertahap. Setelah
mencapai tinggi 20 cm saluran air ditutup. Taburkan pupuk kandang,
seperti kotoran ayam (postal) sebanyak 500 g/m2. Tujuannya untuk
menumbuhkan plankton. Air dibiarkan menggenang selama beberapa hari
agar terjadi proses dekomposisi atau penguraian.


Yang perlu diperhatikan kehadiran anak katak/percil, burayak mujair,
atau lele yang seringkali ikut terbawa air. Untuk mengatasinya
taburkan saponin sebanyak 5-10 kg. Alternatif lain dengan pemberian
daun lampesan (Hyptis suaveolens) secukupnya.

Saponin bisa mematikan h e w a n - h e w a n berdarah merah sedang
lampesan hanya memabukan. Pesaing atau predator yang sudah mati itu
dibuang agar tidak busuk.


Beberapa hari kemudian air berubah menjadi hijau tanda bibit
plankton sudah ada. Masukkan air secara bertahap hingga mencapai
tinggi 60- 80 cm. Pupuk buatan, seperti SP-36 sebanyak 20 g/m2 dapat
diberikan untuk mempercepat pertumbuhan pakan alami. Diamkan selama
5-7 hari sampai wama air berubah menjadi hijau segar. Saat itu benih
sudah siap ditebar.


TABUR BENIH
Pilih benih sehat untuk ditebar. Ciri benih yang baik, gerakan
renangnya lincah, sisik mengkilap, bebas penyakit, dan ukuran
seragam. Benih kurang seragam menyebabkan persaingan mendapatkan
pakan dan ruang gerak. Ikan berukuran lebih besar dipastikan tumbuh
lebih cepat, sementara yang kecil tetap kuntet.


Ada beberapa jenis gurami yang sudah dikembangkan, seperti paris,
safir, merah, jepang, dan soang. Setiap jenis memiliki kelebihan
masing-masing. Yang perlu diperhatikan asal benih.

Usahakan jaraknya tidak jauh dengan lokasi supaya tidak "mabuk"
selama pengangkutan.


Penebaran dilakukan pada pagi atau sore hari. Saat itu cuaca redup
sehingga penyesuaian berlangsung lebih cepat dan menghindari benih
stres. Secara perlahan-lahan kantung benih dimasukkan ke air.
Biarkan beberapa saat agar suhu di kantung sama dengan air kolam.
Buka kantung lalu tuang ke air. Biarkan benih berenang sendiri.


PERAWATAN BERTAHAP


Gurami yang dipelihara dari benih ukuran 2 cm sampai siap konsumsi
memerlukan waktu lama.

Dengan segmentasi budidaya relatif lebih cepat. Tahapan itu dimulai
dan pembenihan, pendederan hingga pembesaran. Setiap segmen
dilakukan di kolam terpisah dan penanganan berbeda.


a. Pembenihan
Pembenih hanya menyediakan benih sebesar kuku atau ukuran 2-3 cm.
Modalnya sepasang induk, kolam perkawinan. sarang telur, dan
akuarium untuk penetasan sekaligus perawatan.


Induk siap kawin dimasukkan ke kolam. Sarang dan ijuk untuk
melekatkan telur diletakkan di pinggir. Keesokan han dicek, jika
sudah berisi telur, angkat lalu dimasukkan ke akuarium. Sehari
kemudian telur sudah menetas. Larva belum diberi pakan, toh,
persediaan pakan di kantung telur (yolk sack) cukup selama 2 hari.


Setelab cadangan makanannya mulai menipis, kutu air atau artemia
diberikan. Usahakan pemberian tidak terlambat. Larva yang terlanjur
kelaparan kondisinya Iemah. Dua hari berikutnya barulah diberi
cacing rambut. Biasanya pertumbuhan ikan cepat setelah makan cacing
rambut. Dalam waktu 30 hari sejak tetas benih sudah sebesar biji
oyong (1 cm).

Dengan cara ini kelulusan hidupnya mencapai 95%.


Jika menginginkan benih agak besar, perawatan di akuarium
dilanjutkan kembali. Populasi dijarangkan dengan cara memindahkan
sebagian benih ke tempat lain. Pakan utama tetap cacing rambut.
Sistem pemeliharaan dengan air mengalir.
Setelah 1 bulan diperoleh benih ukuran kuku (1-3 cm). Benih ini bisa
dipanen dan siap ditebar ke kolam.


B. Pendederan
Pendederan dilakukan di kolam ukuran 50-100 m2. Benih sebesar kuku
ditebar dengan kepadatan 40 ekor/m2. Contoh, ukuran kolam 100 m2
memerlukan benih sekitar 4.000 ekor. Tinggi air 30-40 cm dengan
debit air 10 liter/menit.

Seminggu atau 10 hari setelah tebar benih belum diberi pakan buatan.
Di samping ukuran mulut belum mampu menelan pelet, pakan alami yang
tersedia di kolam sudah cukup. Pada hari ke-11 pelet baru boleh
diberikan.


Pelet yang diberikan mengandung 50% protein. Kebutuhan pakan per
hari dihitung menurut bobot ikan, biasanya dipatok 1 %. Jumlah pakan
yang diberikan kecil, tapi frekuensinya diperbanyak. Yang umum 2-3
kali, ditingkatkan menjadi 6 kali.

Perawatan sehari-hari selain memberi pakan, ikan selalu dikontrol
kesehatannya. Benih sebesar ini masih rentan serangan penyakit.
Kualitas air yang masuk ke kolam selalu dicek. Bila lingkungan kolam
terlihat ada tanda-tanda berubah segera diberi tindakan pencegahan.


Ketika cuaca panas misalnya, suhu air akan meningkat. Sebelum ikan
stres sebaiknya volume air ditingkatkan. Sebaliknya, ketika suhu
dingin di musim hujan tinggi air dikurangi.


Selain itu, pH air tak luput dan perhatian. Saat penghujan biasanya
pH air turun. Kondisi seperti itu bisa mengundang kehadiran
penyakit. Untuk menstabilkannya taburkan garam secukupnya.


Sampling berat ikan setiap bulan merupakan kegiatan rutin. Dengan
cara itu bisa diketahui pertumbuhan ikan. Keseragaman ukuran sangat
penting untuk menentukan jumlah pakan yang diberikan. Karena itu
perlu dilakukan sortir, ukuran yang tidak standar dipindah ke kolam
lain.


Pemeliharaan selama 45-60 hari menghasilkan benih sebesar dim/silet
atau 4-5cm.


Benih bisa dipanen dan siap dijual. Bila tidak ada permintaan benih,
proses budidaya dilanjutkan lagi. Namun, kepadatan ikan dikurangi
menjadi 30 ekor/m2. Pemeliharaan selama 60 hari diperoleh benih
ukuran wadah korek atau 7-8 cm.


C. Pembesaran
Tahap pembesaran dimulai dan benih sebesar korek atau ukuran 7-8 cm.
Kolam pembesaran yang digunakan berukuran 100-500 m2. Kepadatan
tebar 20 ekor/m2. Contoh, untuk kolam ukuran 500 m2 dibutuhkan benih
sekitar 10.000 ekor. Tinggi air 70 cm dengan debit air yang masuk ke
kolam 15 20 liter/menit.

Pakan buatan per hari diberikan 1% dan bobot ikan. Frekuensi
pemberian 2-3 kali, pukul 07.00, 11.00, dan 13.00. Pelet yang
digunakan harus mengandung 25% protein. Pakan tambahan berupa daun
sente. Kebutuhan-nya per hari 10% dari bobot ikan diberikan sekali
pada sore hari, pukul 17.00.


Perawatan sehari-hari di tahap ini hampir sama dengan tahap
pendederan. Benih masih relatif rentan serangan penyakit dan mudah
stres bila ada gangguan atau perubahan lingkungan secara mendadak.


Untuk menghasilkan benih sebesar bungkus rokok atau 10-12 ekor per
kilo dibutuhkan waktu 75 -100 hari. Benih sebesar itu sudah bisa
dipanen dan dijual. Atau dipindah ke kolam lain untuk dibesarkan
hingga ukuran konsumsi.

Kolam pembesaran berukuran lebih besar. Ukuran kolam 500 m2 tidak
masalah. Yang penting kepadatan ikan dikurangi 10 ekor/m2. Tinggi
air dinaikkan menjadi 80 cm, debit air 20 liter/menit. Pakan buatan
diberikan 2 kali sehari., pukul 08.00 dan 13.00. Pelet harus
mengandung 20%protein. Pakan tambahan daun sente cukup 10% dari
bobot ikan diberikan pada sore hari, pukul 16.00.

Benih sebesar itu sudah agak tahan serangan penyakit. Namun, perlu
diwaspadai kondisi lingkungan kolam. Perawatan dan pengontrolan
setiap hari dianggap perlu. Pemberian garam secukupnya rutin setiap
bulan untuk mencegah munculnya penyakit.


Pembesaran ini memerlukan waktu 90-100 hari untuk mendapatkan ikan
ukuran konsumsi, 500 g/ekor. Ikan sebesar itu bisa dipanen dan siap
dijual ke pasar atau restoran. Bila belum ada order. ikan tetap
dipelihara di kolam. Namun, pemberian pakan tidak terlalu intensif.


Pelet bisa diberikan sekali pada pagi hari, sore daun sente. Ini
dilakukan agar pengeluaran tidak mcmbengkak.

sumber : http://www.mail-archive.com/agromania@yahoogroups.com/msg01835.html

Sharing cara pembuatan kolam dan pembudidayaan ikan gurami


1. Sejarah Singkat
Gurami adalah jenis konsumsi ikan air tawar, bentuk badan pipih dan lebar. Bagian punggung ikan ini berwarna merah sawo dan bagian perut berwarna kekuningan/keperak - perak an. Ikan gurami merupakan keluarga Anabantiade, keturunan Helostoma, dan bangsa Labyrinthici. Ikan gurami berasal dari perairan daerah Sunda dan menyebar ke Malaysia, Thailand, Ceylon, dan Australia. Pertumbuhan ikan ini agak lambat dibandingkan jenis ikan air tawar yang lain. Di Indonesia, orang jawa menyebut gurami, gurameh. Orang Sumatera menyebutnya ikan kalau, kala, kalui. Orang Kalimantan menyebutnya ikan kalui. Orang Inggris menyebutnya 'Giant Gouramy' karena ukurannya dapat mencapai 5kg.

2. Sentra Perikanan
Sentra perikanan ikan gurami yang tersebar di wilayah Indonesia, yaitu Sumatera, Jawa, dan NTB. Sedangkan di luar negeri, yaitu Thailand, Jepang, dan Filipina.

3. Jenis
Klasifikasi ikan gurami adalah sebagai berikut :
Kelas : Pisces
Sub Kelas : Teleostei
Ordo : Labyrinthici
Sub Ordo : Anabantoidae
Famili : Anabantidae
Genus : Osphronemus
Species : Osphronemus goramy (Lacepede)

Jenis Ikan Gurami yang sudah dikenal oleh masyarakat :

- Ikan gurami angsa, memiliki panjang tubuh sampai dengan 65 cm dan berat tubuh bisa mencapai 6 – 12 kg per ekor. Warna tubuh abu – abu dengan sisik relatif lebar. Di daerah sunda biasa dikenal sebagai gurami soang atau gurami galunggung.

- Gurami Jepang atau nama lainnya adalah gurami jepun, panjang tubuh lebih pendek dibandingkan gurami angsa. Memiliki warna tubuh abu – abu kemerahan terutama ada ujung sirip – siripnya. Memiliki bentuk sisik kecil dan berat mencapai 3.5 kg dan panjang maksimal 45 cm.

- Gurami Bluesafir, memiliki ciri fisik hampir sama dengan gurami yang lain namun memilii warna merah muda cerah. Berat maksimum mencapai 2 kg per ekor. Produktivitas telur mencapai 5000 – 7000 butir.

- Gurami Paris, warnanya merah muda cerah tetapi kepalanya berwarna putih dan terdapat bintik – bintik hitam diseluruh tubuh. Berat maksimum mencapai 1,5 kg, dengan produktivitas telur 5000 – 6000 butir

- Gurami perselen, memiliki warna merahmuda cerah dengan ukuran kepala relatif kecil. Kelebihannya adalah dalam menghasilkan telur jumlahnya bisa mencapai 10.000 butir setiap kali pemijahan. Gurami jenis ini adalah yang paling sering dicari sebagai benih unggul. Berat induknya mencapai 1, – 2 kg.

- Gurami Bastar, tubuh jenis gurami ini agak kehitaman tetapi warna kepalanya putih. Bentuk sisik nya agak lebar, laju pertumbuhannya termasuk cepat namun jumlah telur yang dihasilkan tidak terlalu banyak hanya 2000 – 3000 butir setiap kali pemijahan.

- Gurmi kapas, memiliki warna putih keperakan mirip kapas dengan bentuk sisik yang cukup besar. Benih gurai jenis ini dapat tumbuh dengan cepat dan dapat mencapai 1 kg dalam waktu sekitar 13 bulan semenjak menetas. Priduktifitas telurnya bisa mencapai 3000 butir setiap kali pemijahan.

- Gurami batu, memiliki warna hitam dengan sisik yang kasar. Pertumbuhannya cenderung lambat dibandingkan jenis yang lain. Beratnya hanya mencapai 0,5 kg dalam waktu 13 bulan semenjak menetas.

sumber :

http://pemancing.com/budidaya-ikan-gurami

http://lestarimandiri.org/id/perikanan/pembesaran-ikan/122-pembesaran-ikan/338-budidaya-ikan-gurame.html